Rany Milanisti Simamora

Tak abadi,
rasa, sikap, perbuatan, kapanpun bisa berubah,
mempertahankan satu sikap yg bisa ku perbuat,
tapi kepastian,
ku hanya bisa berpasrah.

Datang dan pergi tak pernah pasti..
Baik dan buruk itulah perjalanan..
Suka dan duka adalah cita rasa..
Hidup dan matipun sudah ketentuan..

Bertahan diatas ketidak-pastian,
ku menunggu impian jadi nyata,
tak hentinya mencari di dunia tanpa batas,
kesabaran jadi kunci perjalanan, sulit..

Belajar berjalan dari kesalahan,
tegap melangkah dari kegagalan,
mati-matian memupuk kesabaranku,
agar tetap bertahan di kehidupan fana-Mu

Mimpiku...
disaat ku tenggelam di dalam lautan kasedi, kau selalu bersedia menjadi malaikat pelindungku di saat ku tertidur.
Di balik kesedihan kau selalu pancarkan kebahagiaan. Disudut ingatanku yang kecil ini, sambil di terpa angin, sambil membayangkan hari esok.
Ku coba berlari dan ku lalalui tembok yang menghadang di depanku. Aku takkan pernah menangis, sekalipun itu harapanku yg paling terkecil terbakar habis.
Kusadari,, semua orang pernah terluka.
Karena itu ingin ku temukan serpihan - serpihan mimpi yang menghilang, sekalipun itu menyakitkan.
Kutumpukkan sejuta harapanku pada sebuah cahaya Doa.
Agar kelak bulan dan bintang merestui mimpiku.
Kelamnya malam dan kejamnya dunia takkan dapat menghadangku. Karena aku ini adalah seorang pengembara mimpi.
Dan aku harus memilih takdirku sendiri.
Aku tak ingin terlena hanya karena mimpi semalam.
Ingin ku ukir sebuah zaman baru dengan segala mimpi - mimpiku.
Ku ketuk pintu mimpi itu dan ku raih mimpiku yang sebenarnya dan ku temukan arti sebuah kemenangan.
Karena saat ini langit tersenyum, bunga tersenyum dan akupun kelak akan tersenyum..

Waktu seakan tak mau mengerti..
Berlalu dan kian berlalu.. Memburu hari dan mengganti lagi..


Waktu seakan tak mau tahu.. Disini aku diam terpaku.. Menikmati hari yang biru.. Menghitung hari - hari tanpa sosok seorang Ayah..